Archive for March, 2008

Inilah Pemenangnya…

Hai… Ini nih pemenang lomba menghias telor ala paskah.

Juara pertama: Ayu dan Gede Santika. Dapat hadiah voucher makan di hard rock cafe itu lo. tapi sayang, katanya mereka nggak ada yang mengantar kesana. Nunggu dianter mbok luhde aja katanya

Juara dua: Risma. Dapat hadiah frame dan piagam. Risma hebat karena pasangan lombanya, si puteri tiba-tiba nggak bisa ikut lomba karena masih di kampung. Walaupun sendiri, Risma masih tetap ikut, dan menang lagi. Wahh..

(ditulis oleh mbok luhde untuk blog naknik)

winner-is1.jpgjuara-2_resize.jpg

Comments (2) »

Menghias Telur ala Paskah dengan Barang Bekas

telur-jejer.jpg

Senin, 17 Maret, Mbok Luhde diundang ke radio Hard Rock FM untuk cerita soal NakNik. Katanya sih, untuk cerita soal pendidikan alternative di gang kami, Jl Subak Dalem.

Mbok Luhde jadi narasumber bersama dengan Ibu Asana Viebeke Lengkong, yang mendirikan Im an Angel, yang katanya udah ngasi bantuan pendidikan ke 7500 anak-anak desa miskin di Bali. Bravo.

Kalau NakNik sih hanya wadah menyatukan anak-anak di Gang V Subak Dalem. Kami bersenang-senang aja dengan kegiatan-kegiatan baru. Biar nggak nonton tivi saja di rumah. Hehe..
Read the rest of this entry »

Comments (3) »

Asap Dilarang Masuk

Mei Rismawati
Kelas VII SMP PGRI 9 Denpasar

Di suatu sore, ada tetanggaku yang membuang sampah dan membakar sampah itu di samping rumahku. Asap dari pembakaran sampah itu masuk dan menggepul dalam rumah.

Tiba-tiba aku dan orang-orang yang ada didalam rumah batuk-batuk. Ibu dan bapakku marah-marah, terusss… ibuku bilang kayak gini: ” Sialan tuh orang nggak ngerti apa kalo ini udah sore! Kalo mau bakar sampah itu pagi-pagi donk!!! Kan asapnya jadi nggak masuk kedalam rumah”.

Lalu minggu depannya bapakku ngambil tripleks bekas ama kayu bekas, abis itu dipaku ama bapakku. Teruusss… kayu ama tripleks yang udah dipaku itu ditancapin ditempat orang buang sampah and bakar sampah. Di tripleks itu bapakku menulis sebuah kata,”DILARANG MEMBUANG SAMPAH DISINI, MOHON DIMENGERTI”. Read the rest of this entry »

Leave a comment »